Humas (21/07) | Jum’at (20/07) Sebagai salah satu pelopor lembaga pendidikan tinggi hukum di Indonesia, kini Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR) telah menjelma menjadi menara dalam penyebaran keilmuan hukum di Indonesia, khususnya belahan timur Indonesia. FH UNAIR juga telah melahirkan guru-guru besar yang ekspert di berbagai bidang ilmu hukum yang nantinya menjadi pioner akademik.
Salah satunya adalah Prof. Dr. Sri Hajati, S.H., M.S., Profesor yang kini telah menginjak usia 68 tahun tersebut merupakan seorang pakar dalam bidang agraria. Beliau memulai karir sebagai pengajar, sesaat setelah lulus dari gelar Sarjana Muda pada tahun 1977 melalui rekrutmen pengangkatan Asisten Dosen. Kemudian tahun 1985 beliau meraih gelar Magister Sains (M.S) di FH UNAIR. Tak berhenti dari situ, perjalanan beliau sebagai pengajar berlanjut pada tahun 2003 dengan menamatkan gelar Doktor pada Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Airlangga dan pada tahun 2005 telah menjadi guru besar tetap Universitas Airlangga. Sehingga apabila dihitung secara matematis dari awal beliau mengajar hingga tahun ini, maka telah menginjak 44 tahun beliau mengajar.
Berbagai penelitiannya juga telah menghiasi dunia akademik Universitas Airlangga diantaranya Ruislag Tanah Adat sebagai Model Pelestarian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat, Penguasaan Hak Atas Tanah oleh Partai Politik dan untuk tahun ini sedang menyelesaikan buku tentang Hak Atas Tanah untuk Investasi. Di samping bergelut dalam dunia akademik, beliau juga telah aktif dalam berbagai organisasi dan jabatan struktural baik di tingkat fakultas maupun universitas. Diantaranya kini sebagai Sekretaris Asosiasi Pengajar Hukum Agraria di Jawa Timur, Ketua Prodi Doktor Ilmu Hukum dan Anggota Senat Universitas Airlangga yang sebelumnya juga sebagai anggota Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga.
Tentunya semua itu tercapai tidak secara instan melainkan dengan tulus konsisten mencintai dunia akademik ilmu hukum. Terakhir, beliau berpesan kepada setiap mahasiswa untuk tetap menjaga semangatnya dalam menjalani kehidupan kampus. “Jangan sampai sebelum masuk bersemangat, tetapi ketika sudah semester tiga sudah semangat tadi hilang”. Pesan beliau kepada seluruh mahasiswa.
Penulis : FFMS